BERITABANJARMASIN.COM - Pansus III DPRD Kalsel tengah memproses pembuatan ranperda terkait transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang mendorong kesejahteraan masyarakat.
Ketua Pansus dimaksud, Firman Yusi menyampaikan hingga hari ini (10/10/2023) ada 19 bab yang dibahas dalam raperda ini.
Dimana harapan pansus setelah perda ini diketok, perpustakaan kedepan tidak hanya sekedar tempat bacaan namun juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat termasuk pemberdayaan ekonomi. "Jadi targetnya jelas jika perpustakaan itu sudah bertransformasi berbasis inklusi sosial," ujarnya.
Sebab kata Firman apapun jenis perpustakaan baik milik pemerintah , sekolah maupun umum nantinya punya tugas untuk melakukan kegiatan pemberdayaan terkait dengan literasi.
Selain itu, ranperda ini terangnya juga menekankan bagaimana pemda dapat mendorong para penulis di Kalsel untuk mengembangkan karyanya khususnya berkaitan dengan budaya lokal.
Terlebih di dalam ranperda ini lanjut Firman diharapkan karya para penulis di Kalsel dapat diakomodir perpustakaan untuk memberi ruang bagi mereka demi kemajuan literasi di banua.
"Jadi bagaimana penulis di Kalsel diuntungkan bukunya dibeli oleh perpustakaan dan perpustakaan bisa melengkapi koleksinya," jelasnya. (maya/sip)
Posting Komentar